Kamis, 08 Desember 2016

Intelijen Jerman Laporkan Peningkatan Serangan Cyber Rusia


Jum'at, 09 Desember 2016 | 05:54 WIB

Intelijen Jerman Laporkan Peningkatan Serangan Cyber Rusia

Ilustrasi cyber security. Europa.eu

TEMPO.CO, Berlin - Badan Intelijen Jerman (BfV) pada Kamis, 8 Desember 2016, mengatakan bahwa Rusia mencoba mengguncang masyarakat Jerman dengan propaganda dan serangan cyber menjelang pemilihan umum di negara itu.

"Ada bukti yang berkembang dari upaya untuk mempengaruhi pemilihan federal tahun depan," kata kepala BfV, Hans-Georg Maassen, sebagaimana dikutip nytimes.com, Kamis.

Maassen mengatakan bahwa timnya melihat adanya peningkatan spionase dunia maya dan operasi cyber yang agresif yang berpotensi membahayakan pejabat pemerintah Jerman, anggota parlemen dan anggota partai demokratis. Dia khawatir Rusia ikut campur tangan dalam pemilu di Jerman.

BfV mengatakan telah menemukan berbagai macam alat propaganda Rusia dan sumber dana untuk melaksanakan kampanye "disinformasi" yang ditujukan untuk komunitas berbahasa Rusia di Jerman, gerakan politik, partai-partai dan para pengambil keputusan lainnya.

Tujuan dari upaya ini adalah untuk menyebarkan ketidakpastian di masyarakat, guna melemahkan atau menggoyahkan Republik Federal Jerman, dan untuk memperkuat kelompok-kelompok ekstremis dan pihak yang ingin mempersulit kerja pemerintah federal dan mempengaruhi dialog politik.

Badan ini juga mengatakan telah melihat peningkatan yang mencolok serangan cyber yang dikaitkan dengan sebuah kelompok hacker terkemuka Rusia, APT 28, yang juga dikenal sebagai "Fancy Berar" atau Strontrium. Kelompok itu adalah kelompok yang sama yang disalahkan untuk meretas Komite Nasional Demokrat AS tahun ini dan serangan cyber di parlemen Jerman pada tahun 2015.

Sebelumnya beberapa pejabat senior Jerman telah menuduh Moskow mencoba untuk memanipulasi media Jerman dengan isu-isu sensitif seperti krisis migran guna melemahkan kepercayaan pemilih.

Bulan lalu, Kanselir Jerman, Angela Merkel mengatakan dia tidak bisa mengesampingkan campur tangan Rusia pada pemilu federal Jerman tahun 2017 melalui serangan Internet dan kampanye misinformasi.

Tapi Moskow telah membantah keras terlibat dalam mendalangi serangan cyber di luar negeri dan mengatakan bahwa Barat sendiri yang melakukan semuanya itu.

Para pejabat Rusia membantah semua tuduhan manipulasi dan gangguan yang dimaksudkan untuk melemahkan Uni Eropa atau mempengaruhi pemilihan presiden AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar